• Product A

    Product A siap memenuhi kebutuhan anda

  • Product B

    Product B siap memenuhi kebutuhan anda

  • Product C

    Product C siap memenuhi kebutuhan anda

  • Product D

    Product D siap memenuhi kebutuhan anda

  • Product E

    Product E siap memenuhi kebutuhan anda

KENALI PELUANG & TANTANGAN BISNIS DI ERA DIGITAL



 Era digital telah dimulai, yang berarti era perdagangan bebas pun juga telah dimulai. Pastinya akan banyak peluang dan tentu saja banyak juga tantangan bisnis yang akan dihadapi di era ini. Kebebasan dan kecepatan informasi merupakan salah satu faktor penyebabnya.

Peluang merupakan sebuah berita baik bagi pemilik bisnis. Namun, lain halnya jika yang datang merupakan tantangan bisnis. Apabila ini yang terjadi maka seorang pemilik bisnis harus mempunyai strategi dalam menghadapinya.

Akan tetapi, sebelum mencari strategi, Anda terlebih dahulu harus mengetahui apa saja jenis tantangan bisnis yang akan dihadapi pada era digital ini. Berikut penjelasannya.

Transformasi Digital

Transformasi digital yang setiap hari makin maju dan canggih memang memiliki banyak sekali manfaat untuk perkembangan dunia bisnis saat ini. Teknologi dapat menghemat waktu, tenaga, serta biaya dengan hasil yang cukup maksimal.

Namun, transformasi ini bisa menjadi sebuah tantangan yang cukup berarti apabila bisnis yang dijalankan tidak dapat mengikutinya. Apalagi, adanya ketakutan untuk mengubah cara-cara lama akan menimbulkan kekhawatiran apabila transformasi yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diharapkan atau justru gagal.

Hal ini perlu disikapi dengan rasa optimis yang tinggi dan pantang menyerah. Sebuah bisnis harus bisa menyesuaikan diri dengan teknologi yang terus berkembang. Pemilik bisnis akan dituntut untuk terus belajar dan belajar. Memang terdengarnya akan menguras waktu dan tenaga, namun apabila berhasil nantinya akan sangat mempermudah jalannya bisnis.

Kecepatan

Layaknya teknologi yang menuntut pemilik bisnis untuk adaptif, masyarakat saat ini pun menuntut produk dan layanan yang serba cepat serta praktis. Dan jika pemilik bisnis tidak dapat memenuhi keinginan ini, konsekuensinya bisnis akan ditinggalkan oleh konsumen secara perlahan.

Pemilik bisnis dapat mengatasinya dengan berkolaborasi dengan teknologi yang ada saat ini.  Bisnis yang dipadukan dengan teknologi dapat melaju lebih pesat karena mengikuti perkembangan pasar.

Salah satu pemanfaatan teknologi adalah otomatisasi dalam mengelola sumber daya perusahaan. seperti penggunaan aplikasi berbasis cloud dalam mengelola karyawan, aplikasi keuangan, dan juga aplikasi pengarsipan.

Sumber Daya Manusia

Teknologi sudah diadopsi dalam bisnis, namun masih ada beberapa pekerjaan rumah lagi yang harus diselesaikan, yakni membuat sumber daya manusia yang dipekerjakan juga adaptif terhadap teknologi tersebut. Jangan sampai biaya besar yang dikeluarkan untuk pembaharuan teknologi malah tidak dapat dioptimalkan karena orang-orang yang terlibat tidak mampu untuk menggunakannya.

Sebuah bisnis yang ingin berjalan secara profesional dan berkembang butuh untuk merekrut sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang mencukupi. Selain itu, pemilik bisnis juga sebaiknya memberikan pelatihan tambahan serta melakukan upgrade keilmuan secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Masyarakat Yang Senantiasa Berubah

Selain menginginkan hal secara cepat dan praktis, tantangan dari masyarakat saat ini adalah karena mereka senantiasa berubah, baik dari segi selera, keinginan dan kebutuhan. Masyarakat saat ini mudah sekali merasa bosan dengan satu hal dan mempunyai keinginan yang cukup kompleks.

Mereka pun lebih pintar dalam memilih mana produk yang sesuai dengan mereka, dan mana yang tidak. Ini menjadi tantangan karena menuntut pemilik bisnis untuk lebih sering memutar otak dan berinovasi dalam menciptakan produk serta jasa.

Pemilik bisnis juga dituntut untuk berpikir out of the box agar dapat menghasilkan sesuatu yang unik dan tidak biasa. Namun, tantangan ini justru bisa bermanfaat di masa depan. Usaha-usaha yang dilakukan pemilik bisnis untuk terus berinovasi akan meningkatkan pengetahuan mengenai pasar serta produk.  Dan tentu saja hal ini mampu memberikan keuntungan yang lebih maksimal kedepannya.

Persaingan Semakin Tinggi

Lagi-lagi teknologi mempunyai pengaruh dalam hal ini. Teknologi canggih mampu mengintegrasi saluran bisnis sehingga dapat dilakukan tanpa batasan ruang dan waktu. Efeknya, sebuah bisnis bisa menjalin kerja sama dengan bisnis lain di belahan dunia mana saja.

Dan tentu saja, sebuah bisnis juga mendapatkan kompetitor dari berbagai bisnis lain di belahan dunia mana saja pula. Jika tidak dibarengi dengan inovasi yang terus menerus, maka bisnis akan tertinggal dari kompetitor.

Selain itu, tantangan lain yang kerap ditemui ketika berhubungan dengan kompetitor adalah bagaimana caranya untuk bersaing secara sehat. Karena pada dasarnya hal tersebut memang sangat penting untuk diterapkan. Jika mampu bersaing dengan sehat, maka akan terbentuk iklim yang baik dalam bisnis.

Zero-Surveillance

Bisnis saat ini bisa dilakukan dan dikontrol dari jarak yang cukup jauh menggunakan website, e-mail, dan fitur chatting. Permasalahan yang kerap terjadi dengan metode komunikasi jarak jauh ini adalah hilangnya sosok pemimpin atau bisa disebut zero-surveillance.

Pemilik bisnis kerap berkomunikasi dengan karyawannya hanya mengenai hal-hal yang berhubungan bisnis. Padahal karyawan membutuhkan keakraban dengan pemimpinnya untuk menjalin komunikasi yang baik dan menambah semangat untuk bekerja.

Namun. dengan konsep zero-surveillance sebenarnya menjadi peluang dalam mengembangkan bisnis di era digital. Pegawai pada perusahaan lebih leluasa dalam mengembangkan kreativitas dan peran penting tidak hanya dipegang oleh pemimpin namun semua unit karyawan sehingga kinerja perusahaan dapat lebih produktif.

Itulah beberapa informasi tentang tantangan bisnis di era digital yang perlu diwaspadai. Untuk meminimalisirnya perlu dilakukan usaha tambahan dan tekad pantang menyerah. Selain meminimalisasi tantangan tersebut, perlu juga diperhatikan cara untuk meminimalisasi kesalahan-kesalahan dalam pengelolaan bisnis. Jangan lupa untuk menggunakan software khusus untuk pengelolaan bisnis khususnya pengelolaan keuangan.

Gunakan software akuntansi online Jurnal yang telah dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah Anda dalam mengatur keuangan bisnis.  Jurnal sebagai aplikasi gudang berbasis web memiliki fitur mobile yang dapat menampilkan ringkasan bisnis Anda secara periodik.

Dengan begitu, akan lebih mudah bagi Anda dalam memonitor keuangan bisnis kapan dan di mana saja lewat program accounting terbaik tersebut. Manfaatkan segera aplikasi surat jalan dan invoice untuk membantu pekerjaan Anda.

Share:

PANDUAN LENGKAP SOCIAL MEDIA MARKETING



Sosial media marketing sudah bukan hal asing bagi sebagian Anda. Penerapan online marketing melalui platform media sosial ini dianggap cukup efektif menjangkau calon pelanggan dengan mudah.

Namun, apakah Anda sudah melakukannya dengan benar? Atau, apakah Anda menggunakan satu platform saja dan ternyata belum mendapatkan hasil maksimal?

Nah, di artikel berikut, kami akan mengajak Anda untuk belajar digital marketing khususnya social media marketing dengan berbagai platform yang berbeda.

Mari mulai dengan pengertian Social Media Marketing dulu.

Apa itu Social Media Marketing?

Social media marketing adalah sebuah strategi content marketing dengan menggunakan media sosial sebagai platform dalam melakukannya. Banyak jenis konten yang bisa diupload melalui sosial media, seperti konten untuk informasi umum, panduan, hingga penawaran produk. Social media marketing juga bisa dilakukan dengan gratis ataupun menggunakan advertising berbayar.

Pada prakteknya, upaya social marketing sering digunakan bersamaan dengan jenis digital marketing lainnya. Contohnya seperti pemasaran produk secara digital melalui blog, email, dan lainnya. 

Karena platform media sosial cukup banyak, pemilihan platform yang tepat sesuai bisnis Anda merupakan salah satu kunci meningkatkan penjualan online dengan strategi marketing ini. 

Oh ya, sebelum masuk ke berbagai strategi social media marketing, ada baiknya Anda melakukan riset untuk mendukung upaya Anda dan belajar social media marketing terlebih dahulu.

Caranya bagaimana? Mulailah dengan potensi media sosial di Indonesia. 

Data dari WeAreSocial, 160 juta orang Indonesia adalah pengguna media sosial aktif. Dari jumlah tersebut, pengguna terbanyak adalah usia 25-24 tahun. Ini tentu menjadi informasi penting bagi Anda yang menyasar target pasar usia tertentu.

Saat ini, Facebook masih menjadi platform media sosial yang paling populer. Dan, WhatsApp merupakan aplikasi berkirim pesan yang umum digunakan.

Dengan mengetahui data ini, Anda bisa menerapkan upaya yang sesuai dengan strategi bisnis Anda. Pilih platform yang paling sesuai untuk Anda. Entah itu Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp Bisnis, ataukah kombinasi dari berbagai media sosial tersebut.

Selain itu, perlu diingat bahwa 99% akses media sosial tersebut dilakukan melalui perangkat mobile. Jadi, sesuaikan konten promosi Anda agar mobile friendly.

Jenis Media Sosial Terbaik yang Bisa Anda Manfaatkan

Lalu, media sosial mana yang terbaik dan paling cocok untuk bisnis Anda? Temukan infonya di bawah ini!

1. Facebook

Pengguna Aktif Bulanan: 2,7 miliar pengguna

Demografi Terbesar: 25-34 tahun

Gender: 56% laki-laki, 44% perempuan

Tak bisa dipungkiri bahwa Facebook adalah media sosial terbesar di dunia. Bahkan, tak hanya individu saja yang berbondong-bondong menggunakan Facebook, tapi ada 65 juta bisnis yang memanfaatkan Facebook Page untuk mempromosikan bisnisnya.

2. YouTube

Pengguna Aktif Bulanan: 2 miliar pengguna

Demografi Terbesar: 15-25 tahun

Gender: 72% laki-laki, 72% perempuan

YouTube merupakan media sosial terbaik untuk menjalankan video marketing. Bagaimana tidak? Ada sekitar satu miliar jam video yang ditonton setiap harinya di YouTube. Maka dari itu, sudah banyak orang yang membuat channel di YouTube dan rutin upload video. Mulai dari video promosi produk, vlog, review, video edukasi, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Cara Jadi Vlogger Pemula

3. Instagram

Pengguna Aktif Bulanan: 1 miliar

Demografi Terbesar: 25-34 tahun

Gender: 43% laki-laki, 57% perempuan

Instagram memiliki segudang fitur menarik yang bisa Anda manfaatkan untuk promosi secara cuma-cuma. Sebut saja Stories, Instagram Live, dan IGTV. Selain itu, ada juga fitur akun bisnis yang memberikan analisis lengkap tentang performa akun bisnis Anda.

4. Twitter

Pengguna Aktif Bulanan: 330 juta

Demografi Terbesar: 30-49 tahun

Gender: 68% laki-laki, 32% perempuan

Twitter berfokus pada konten atau informasi secara real-time. Sehingga menjadi tempat untuk berbagi berita dan hiburan terbaru di seluruh penjuru dunia. Alhasil, pergerakan di Twitter sangatlah cepat. Sehingga Twitter marketing adalah taktik yang sangat cocok bagi bisnis yang rutin memproduksi konten.

5. TikTok

Pengguna Aktif Bulanan: 689 juta

Demografi Terbesar: 18-24 tahun

Gender: 41% laki-laki, 59% perempuan

TikTok adalah media sosial berbagi video pendek yang penggunanya meningkat drastis beberapa tahun belakangan. Utamanya bagi anak-anak muda Generasi Z. Sehingga sangat cocok bagi Anda yang target pasarnya adalah anak-anak muda.

6. LinkedIn

Pengguna Aktif Bulanan: 738 juta

Demografi Terbesar: 46-55

Gender: 51% laki-laki, 49% perempuan

LinkedIn adalah media sosial untuk para pekerja dan profesional di bidangnya. Maka dari itu, demografi terbesar merupakan pengguna dengan umur 40 tahun ke atas. Alhasil, LinkedIn sangat cocok untuk mencari konsumen apabila bisnis Anda bergerak di B2B. 

7. Pinterest

Pengguna Aktif Bulanan: 400 juta

Demografi Terbesar: 30-49 tahun

Gender: 22% laki-laki, 78% perempuan

Bisa dikatakan Pinterest adalah papan digital dimana Anda bisa “menempel” gambar, video, hingga gif sekalipun di akun Anda. Jadi, media sosial ini sangatlah cocok untuk melakukan promosi produk Anda dengan foto yang mencolok. Apalagi jika target pasar Anda adalah perempuan.

8. Snapchat

Pengguna Aktif Bulanan: 287 juta

Demografi Terbesar: 13-34

Gender: 40% laki-laki, 58% perempuan

Snapchat bisa dikatakan media sosial yang unik. Kenapa? Sebab, interaksi di Snapchat menggunakan video pendek, alih-alih teks seperti media sosial lainnya. Snapchat umumnya digunakan bisnis untuk membangun brand awareness pada anak-anak muda.

Strategi Social Media Marketing yang Efektif


Share:

PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI INDONESIA

 


Mengutip data dari GlobalWebIndex, Indonesia merupakan negara dengan tingkat adopsi E-Commerce tertinggi di dunia pada 2019. Sebanyak 90 persen dari pengguna internet berusia 16 hingga 64 tahun di Indonesia pernah melakukan pembelian produk dan jasa secara online.

Tidak hanya dari sisi perubahan gaya hidup konsumen, industri e-commerce juga membuka lebih banyak peluang bisnis baru, serta menghasilkan dampak beruntun (trickle-effect) bagi industri di sektor pendukung, seperti logistik, infrastruktur IT, dan operator e-commerceTrend E-Commerce kini semakin marak. Perkembangan teknologi dan banyaknya penggunaan gadget, khususnysa oleh anak muda, menjadi salah satu penyebab E-Commerce berkembang sangat pesat di Indonesia Kini Millennials pun banyak yang berlomba-lomba untuk terjun ke dunia E-Commerce tersebut, agar mereka bisa mengembangkan bisnisnya dengan mudah

Mengenal 3 Model Bisnis Ecommerce

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Firma Iblis Word, tahun 2020 diperkirakan akan menjadi tahun emas bagi bisnis ecommerce. Tahun ini akan menjadi peluang emas bagi mereka yang ingin menggeluti bisnis online. Meski demikian, penting bagi calon pelaku bisnis untuk memahami model bisnis apa yang sebaiknya dipilih. Untuk itu, berikut 3 model bisnis ecommerce yang wajib dipahami.

1. Model Bisnis C2C (Consumer to Consumer)

Antara konsumen dengan konsumen, inilah inti dari model bisnis C2C. Aktivitas bisnis ini umumnya melibatkan perorangan. Seorang konsumen individu menjual barang atau jasa kepada konsumen yang lain. Karena modal yang kecil, model bisnis ini pun begitu populer.

Bisnis C2C dapat dibagi lagi menjadi 2 model, yakni P2P atau classified dan marketplace. Namun meski skala bisnis ini kecil dan tidak begitu membutuhkan pinjaman modal usaha, pelakunya bisa saja tumbuh hingga mencapai skala bisnis yang lebih besar.

2. Model Bisnis B2C (Business to Consumer)

Model bisnis ini merupakan model bisnis yang paling jamak dijumpai dalam pasar ecommerce. Sesuai dengan namanya, model bisnis ini melibatkan bisnis yang dalam hal ini adalah produsen dengan konsumen. Karena itulah, model B2C ini menyerupai model ritel tradisional.

Salah satu contoh dari model bisnis B2C adalah toko online. Meski demikian, kini model bisnis ini semakin mengalami peleburan dengan bisnis C2C. Ini terjadi karena adanya penilaian reputasi yang semakin merata. Bahkan konsumen yang memiliki reputasi penjualan bagus juga dipandang cukup kredibel layaknya bisnis berbentuk badan usaha.

Di sisi lain, dengan kredit modal usaha, konsumen individu bisa menjadi pelaku bisnis yang lebih besar hingga cukup layak untuk dimasukkan ke dalam kategori B2C.

3. Model Bisnis B2B (Business to Business)

Sesuai dengan namanya, model bisnis ini terjadi antara bisnis dengan bisnis. Penjual hanya fokus pada pasar bisnis saja dan tidak melayani pesanan dari konsumen.

Umumnya, model bisnis B2B ini lebih didominasi oleh penyedia jasa atau layanan. Meski demikian, ada juga yang merupakan penyedia barang. Misalnya saja seperti produsen perabot kantor atau supplier barang-barang yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Jika dibandingkan dengan model bisnis C2C ataupun B2C, pasar bisnis B2B memang lebih kecil. Meski demikian, bukan berarti model bisnis ini hanya memberi keuntungan dalam jumlah yang kecil.

Terus, seperti apa tren e-commerce 2020, dan bagaimana perusahaan menyiapkan diri untuk menyambutnya? Berikut ini 5 tren e-commerce 2020.

Perangkat Mobile masih Menjadi Andalan

Melanjutkan tren e-commerce tahun ini, perangkat mobile masih menjadi andalan dalam melakukan transaksi online. Tak heran sebenarnya, karena secara kemudahan dalam mobilitas dan mekanisme membuat perangkat ini makin diminati menjadi sarana transaksi.

COD Semakin Ramai

Fenomena COD (Cash on Delivery) atau pembayaran saat pesanan sampai akan menjadi andalan di masa mendatang. Ini berkaitan dengan masih belum berkembangnya rasa aman pada masyarakat tentang transaksi online. Meskipun sudah ada banyak marketplace yang menyediakan mekanisme rekening bersama, namun masih banyak yang belum merasa secure.

Industri Ekspedisi Semakin Berkembang

Ekspedisi merupakan salah satu backbone dalam e-commerce. Oleh karena itu, jasa ekspedisi banyak memberikan pengaruh terhadap tren e-commerce 2020. Yang paling dapat dibaca, adalah meningkatnya jumlah perusahaan yang menyediakan jasa pengantaran barang ini.

Media Sosial Kembali Berkibar

Setelah agak lama menggeliat akibat banyaknya penipu yang menjual via media sosial, kini media sosial akan semakin berkibar. Fasilitas  COD via ekspedisi banyak memberikan pengaruh dalam hal tren e-commerce. Apalagi secara frekuensi, orang lebih banyak membuka media sosial daripada aplikasi lainnya.

Fintech dan Alat Pembayaran Digital Makin Diandalkan

Start Up pembayaran digital semakin diminati oleh masyarakat. Terutama karena kemudahan dan bonus-bonus yang ditawarkan. Ditambah lagi, adanya  fasilitas gratis transfer ke bank-bank berbeda, meski terbatas, juga ikut mendorong pertumbuhannya.

Nah, berikut ini Ngobsan ( Ngobrol Santuy) #2 with CEO IDwebhost Ibu Herlin Dwi Yudiandari. Kita membicarakan seputar “Perkembangan E-Commerce di Indonesia” selengkapnya Sahabat bisa simak video berikut ini Lihat sampai selesai ya!

Melihat Lebih Jauh Perbedaan Bisnis eCommerce dan Toko Online

Bisnis ecommerce dan online shop tidaklah sama. Masih banyak orang yang salah mengartikan keduanya. Banyak yang mengira dua-duanya sama memiliki arti toko online. Padahal tidak demikian. Dalam arti yang luas bisnis ecommerce dan juga toko online sebetulnya berjalan beriringan satu sama lain. Ecommerce merupakan lapak tempat bagi para pemilik toko online untuk melakukan transaksi jual beli dengan customer. Sementara toko online adalah orang yang menjual barang atau jasa kepada pelanggan. Jadi ecommerce sama halnya dengan rumah atau mall tempat orang-orang menjajakan barang jualannya.

Mana Yang Paling Bagus? Berjualan Via Toko Online atau Marketplace?

Bisnis ecommerce yang menjamur memudahkan banyak orang untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Lalu mana tempat jualan yang paling bagus? Apakah via online shop atau marketplace. Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu saja anda harus mengetahui sendiri apa produk yang anda jual kepada pelanggan. Bagi anda yang merasa sebagai startup atau masih pemula, alangkah baiknya jika menjual produk tersebut via marketplace atau bisnis ecommerce saja

Kenapa? Karena hal ini akan memudahkan anda untuk mendapatkan pelanggan tetap. Pasang juga harga yang sesuai dengan harga pasar saat ini atau setidaknya harga yang kompetitif mudah dijangkau pembeli. Tapi jika anda pemilik produk atau merk yang berkualitas dan sudah dikenal banyak orang, kemungkinan menjualnya lewat toko online saja sudah cukup. Anda sudah punya pembeli tetap yang ingin mendapatkan produk berkualitas dari anda

Share:

BISNIS DIGITAL YANG PALING MENJANJIKAN DI TAHUN 2020

 Membangun bisnis di era digital memiliki tantangan tersendiri. Namun, jika Anda memulainya dengan benar, proses selanjutnya akan lebih mudah. Bagaimana caranya? Semua berawal dari ide. Jika Anda mampu menemukan ide bisnis digital yang tepat dan membangunnya dengan langkah yang benar, bukan mustahil Anda akan mampu mencapai hasil terbaik. 

Lalu, apa saja bisnis era digital yang menjanjikan di tahun 2019 ini? Pilihannya banyak sekali, namun Anda tidak perlu melakukan riset sendiri. Di artikel ini, kami telah merangkumnya untuk Anda.

Namun, sebelum membahasnya lebih lanjut, mari kita pelajari terlebih dahulu apa bisnis digital itu sebenarnya dan apa saja keunggulannya. 


Apa itu Bisnis Digital?

Bisnis digital adalah suatu jenis bisnis jasa yang memanfaatkan kecanggihan teknologi ketika menciptakan sebuah produk ataupun memasarkannya.

Berbeda dengan yang kita pahami sebelumnya, bisnis digital tidak semata terkait dengan penjualan produk tanpa wujud saja, seperti perangkat lunak komputer (software). Bisnis digital juga tidak hanya tentang produk fisik yang dikemas dalam bentuk digital seperti ebook (buku elektronik). 

Lebih dari itu, semua jenis usaha yang menjual produknya secara online, baik menggunakan website atau aplikasi termasuk dalam ranah bisnis digital. Ecommerce adalah salah satu contohnya. 

Produk bisnis digital bisa berupa barang ataupun jasa. Sebagai contoh, jika Anda memiliki kemampuan dalam memberikan motivasi pengembangan diri, Anda bisa menjadi seorang motivator online yang sukses. Keahlian ini bisa menjadi inti bisnis digital yang Anda tekuni. 

Pada prakteknya, banyak sekali contoh bisnis digital yang terbukti mampu menghasilkan omset yang menggiurkan. Salah satu contohnya, Ade Iskandar. Ialah sosok di balik sukses datangya.com, sebuah website yang menawarkan jasa pembuatan undangan online. Ide yang dimiliki sungguh kreatif, berawal dari keinginan untuk mengurangi penggunaan kertas undangan yang pada akhirnya terbuang sia-sia, ia membangun bisnisnya dari nol. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang bisnis ini? Sangat baik! Hingga saat ini, jumlah undangan yang telah terkirim mencapai 190 ribu.

Pesan yang bisa kita ambil adalah siapa saja bisa terjun di bisnis digital dan peluang bisnisnya masih terbuka lebar. Anda bisa saja menjadi sosok sukses berikutnya.

 

 

Prospek Ide Bisnis Digital

1. Membangun Toko Online

Membangun toko online adalah membuat sebuah website atau platform sebagai sarana bagi transaksi pembelian produk secara online. 

Karena potensi bisnis ecommerce yang besar di Indonesia, berjualan online merupakan salah satu ide bisnis digital terbaik. 

2. Menekuni Bisnis Afiliasi atau Dropshiper

Afiliasi adalah kegiatan memasarkan barang milik orang lain dengan imbalan berupa komisi.  Secara singkat, cara kerja afiliasi terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, Anda mendaftar pada sebuah program afiliasi dan kemudian mendapatkan kode referal atau tautan khusus. Kedua, Anda memasarkan produk tersebut menggunakan website atau media sosial Anda. Ketiga, pada saat ada pembeli yang menggunakan kode yang Anda berikan atau mengikuti tautan yang Anda sarankan, Anda akan mendapatkan bagi hasil pendapatan.

Dropship adalah bisnis digital yang memungkinkan Anda menjual suatu produk tanpa memikirkan gudang dan pengiriman barang. Jadi, Anda cukup mengandalkan kemampuan menjual Anda saja. 

Selain itu, dropship juga berbeda dengan afiliasi. Di bisnis affiliasi, tugas Anda adalah seorang marketer yang menawarkan suatu produk, di bisnis dropship, Anda benar-benar menjual barang tersebut dan menerima uang dari pembeli. 

3. Menjadi Seorang Youtuber

Berapakah penghasilan yang bisa didapatkan dengan menjadi seorang YouTuber? Rp. 43 miliar setahun!

Ya, Anda tidak salah dengar. Ria Ricis adalah nama YouTuber dengan penghasilan tersebut. Ketekunannya dalam menyajikan konten yang menarik di akun YouTubenya membuatnya memiliki hingga 17 juta subscriber

Mengelola akun YouTube dengan berbagai konten yang unik terbukti bisa menjadi sebuah bisnis digital yang menjanjikan. 

Satu hal yang menarik dari YouTube adalah setiap orang memiliki kesempatan untuk meraih sukses yang sama. Anda hanya perlu memikirkan apa yang menjadi keahlian Anda dan juga menarik untuk dijadikan konten.

Dari manakah penghasilan yang Anda dapatkan? Bisa dari iklan atau dari review berbayar yang Anda lakukan. Baca Juga: Cara Mendapatkan Uang dari Youtube.

5. Menjadi Blogger Terkenal

Anda tentu mengenal sosok Raditya Dika, seorang penulis buku dan pemain film. Perjalanan suksesnya diawali dengan menulis di laman blog pribadinya saat itu: kambingjantan.com.

Jika Anda sudah memiliki blog, pastikan Anda memiliki konten menarik yang mampu mendatangkan pengunjung. Jika belum, Anda bisa membuatnya terlebih dahulu dengan mengikuti panduan lengkap membuat blog ini. 

Langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah menjadikan blog Anda tersebut sebagai sumber penghasilan. Caranya? Anda bisa menyewakan space (ruang) di blog Anda untuk iklan seperti yang dilakukan oleh blogger terkenal, Iwan Banaran

Jika Anda ragu menjadikan blog sebagai bisnis digital Anda, cerita sukses para blogger ini mungkin bisa menginspirasi Anda. 

6. Menjadi Instagram Influencer

Jika Anda pengguna Instagram dengan jumlah follower yang cukup banyak, menjadi seorang influencer bisa jadi sebuah peluang yang menjanjikan. 

Mari kita melihat sosok MagdalenaF. Ia rajin membuat konten di Instagram ketika tengah mencicipi makanan di salah satu restoran. Cara penyampaian yang menarik dan pilihan makanan yang super pedas membuat banyak orang tertarik. Hasilnya, jumlah follower yang mencapai 1,4 juta pengguna. 

Di tahap awal, Anda cukup fokus pada kualitas konten yang Anda hasilkan. Jika jumlah follower Anda meningkat, bisa saja datang tawaran kerjasama dari pihak baik dengan melakukan posting iklan produk maupun melakukan review berbayar.

7. Menulis Konten Digital

Anda memiliki keahlian menulis? Dengan keahlian tersebut, Anda bisa menghasilkan banyak uang di era digital saat ini. 

Banyak sekali website yang bersedia membayar Anda untuk sebuah tulisan yang berkualitas. Untuk level global dengan menggunakan bahasa Inggris, pilihannya antara lain WritersWeekly. Untuk Indonesia, portal berita seperti BaBe menawarkan kesempatan yang serupa.

Namun, jika Anda memiliki sebuah blog yang memiliki pengunjung cukup banyak, Anda bisa menawarkan keahlian Anda di blog tersebut. Semakin menarik blog Anda, semakin besar kemungkinan tawaran pekerjaan untuk menulis konten.

 

Sumber : https://www.niagahoster.co.id/blog/bisnis-digital/

Share:

BISNIS DIGITAL


Memahami Bisnis Online di Era Digital: Kesempatan dan Tantangan

Di era digital saat ini, bisnis online telah menjadi bagian integral dari perekonomian global. Teknologi internet dan media sosial telah memungkinkan masyarakat untuk terhubung dengan lebih banyak orang di seluruh dunia. Ini membuka pintu bagi peluang bisnis yang tidak terbatas, tetapi juga menghadirkan tantangan baru.

Transformasi Bisnis ke Dunia Digital

1. Aksesibilitas Global

Dengan adanya internet, bisnis online dapat diakses oleh siapa saja di seluruh dunia. Ini memberikan potensi pasar yang jauh lebih besar dibandingkan dengan bisnis konvensional dengan lokasi fisik terbatas.

2. Biaya Operasional Lebih Rendah

Memulai bisnis online umumnya membutuhkan investasi yang lebih kecil daripada membuka toko fisik. Kebutuhan akan ruang fisik, stok barang, dan karyawan dapat diminimalkan, mengurangi biaya operasional.

3. Kemampuan Menyesuaikan dengan Perubahan Cepat

Fleksibilitas bisnis online memungkinkan pengusaha untuk dengan cepat menyesuaikan model bisnis mereka dengan perubahan tren atau kebutuhan pasar yang berubah.

Model Bisnis Online yang Populer

1. E-Commerce

E-Commerce adalah salah satu bentuk bisnis online paling umum. Ini melibatkan penjualan produk atau layanan melalui platform online. Contoh besar termasuk Amazon, eBay, dan Shopify.

2. Afiliasi Marketing

Dalam model ini, individu atau bisnis memasarkan produk atau layanan dari pihak lain dan menerima komisi untuk setiap penjualan yang dihasilkan melalui tautan afiliasi mereka.

3. Dropshipping

Dropshipping memungkinkan pemilik toko online untuk menjual produk tanpa perlu menyimpan stok fisik. Produk dikirimkan langsung dari pemasok kepada pelanggan.

4. Pemasaran Konten dan Blogging

Bisnis ini membangun pendapatan melalui konten online yang berkualitas tinggi. Penghasilan berasal dari iklan, sponsor, atau penjualan produk afiliasi.

Tantangan Bisnis Online di Era Digital

1. Persaingan yang Sengit

Dengan akses mudah ke internet, kompetisi dalam bisnis online sangatlah sengit. Untuk sukses, penting untuk memiliki strategi pemasaran dan diferensiasi yang kuat.

2. Keamanan dan Privasi

Masalah keamanan dan privasi data pengguna adalah tantangan yang serius dalam bisnis online. Penting untuk mengamankan informasi pelanggan dan mematuhi peraturan perlindungan data.

3. Perubahan Algoritma dan Tren

Platform online seperti media sosial dan mesin pencari terus mengubah algoritma mereka. Bisnis harus dapat beradaptasi dengan cepat untuk tetap relevan dan terlihat oleh klien potensial.

4. Pelayanan Pelanggan

Dalam bisnis online, interaksi pribadi dengan pelanggan bisa kurang. Ini membutuhkan upaya ekstra untuk memastikan bahwa pengalaman pelanggan tetap positif.

Kunci Keberhasilan dalam Bisnis Online

1. Pemahaman Pasar dan Kepuasan Pelanggan

Memahami kebutuhan dan preferensi pasar adalah kunci keberhasilan. Pelayanan pelanggan yang unggul juga dapat membangun loyalitas dan memicu pertumbuhan bisnis.

2. Inovasi dan Adaptasi

Bisnis online harus terbuka terhadap perubahan dan selalu mencari cara untuk meningkatkan produk atau layanan mereka.

3. Pemasaran yang Efektif

Mengembangkan strategi pemasaran yang kuat dan efektif adalah kunci untuk mendapatkan visibilitas di dunia digital yang ramai.

4. Keamanan dan Kepatuhan Hukum

Memastikan keamanan data dan mematuhi peraturan perlindungan konsumen adalah kunci untuk membangun kepercayaan pelanggan.

Dalam era digital yang terus berubah, bisnis online memberikan potensi besar bagi inovasi dan pertumbuhan. Namun, kesadaran akan tantangan dan kesiapan untuk beradaptasi adalah kunci untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.


Share:
Terimakasih telah berkunjung ke blog ini, semoga Artikel2 dari kami dapat bermanfaat, kirimkan penilaian, saran dan kritik tentang Blog pada Menu Kontak Kami… Salam Blogger (Admin)